180 Alhamdulillah Alloh, Nabi Ayub & Semua Nabi Selalu Bersholawat Untuk Nabi Muhammad #Islam #Indonesia

Kisah Nabi Ayub memiliki nilai keteladanan yang luar biasa dalam menjalani hidup. Nabi Ayub mengajarkan kesabaran dalam menghadapi ujian dari Allah SWT. Semasa hidupnya, Nabi Ayub mendapatkan cobaan yang begitu berat dengan penyakitnya yang tak kunjung sembuh. Kendati demikian, Nabi Ayub tak sekalipun menjauh dari Sang Maha Pencipta.
Beliau senantiasa bertawakal kepada Allah SWT dan tak berputus asa dalam berdoa untuk memohon kesembuhan. Melalui perjalanan hidupnya, kita seolah diingatkan untuk berlaku sabar.
Mengajari kesabaran pada Si Kecil bukanlah perkara mudah. Pemahaman mereka terhadap nilai-nilai kehidupan belum seberapa jika dibandingkan dengan orang dewasa. Namun, bukan hal mustahil bagi Bunda untuk mengajari mereka agar berlaku sabar dalam menjalani kehidupan. Salah satunya dengan membacakan Kisah Nabi Ayub. Nah, berikut ini adalah kisah hidup Nabi Ayub yang sarat akan hikmah.
Awal Kehidupan Nabi Ayub
Nabi Ayub hidup hingga berusia 120 tahun. Selama masa hidupnya, Nabi Ayub diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah di Dataran Haruan yang berada di perbatasan Suriah dan Yordania. Nabi Ayub dikenal sebagai Nabi yang kaya raya. Beliau memiliki tanah yang luas dan berbagai macam hewan ternak, seperti kuda, keledai, unta, sapi, kambing.
Meski dilimpahi kekayaan oleh Allah SWT, tak lantas membuatnya lupa kepada sesama. Sebab Beliau juga dikenal sebagai sosok dermawan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Keturunan dan Silsilah Keluarga Nabi Ayub
Tak hanya harta yang melimpah, Allah SWT juga menganugerahi Nabi Ayub dengan banyak keturunan. Salah satu keturunan Nabi Ayub juga merupakan seorang Nabi, yakni Nabi Zulkifli.
Nabi Zulkifli lahir pada tahun 1500 SM ketika Nabi Ayub telah berusia 40 tahun. Meski begitu, sebelum kelahiran Nabi Zulkifli, Nabi Ayub telah memiliki banyak anak lainnya. Sedihnya, seluruh anak itu meninggal ketika Nabi Ayub tengah sakit.
Kisah Nabi Ayub dalam Menghadapi Ujian
Selama hidupnya, Nabi Ayub mendapatkan cobaan bertubi-tubi dari Allah SWT. Cobaan-cobaan ini tak mengendurkan keimanan Nabi Ayub, justru membuatnya semakin taat.
Salah satu cobaan yang dihadapi oleh Nabi Ayub adalah harta bendanya yang habis sehingga Beliau jatuh miskin. Dalam menghadapi cobaan tersebut, Nabi Ayub senantiasa ingat bahwa manusia terlahir ke dunia tanpa membawa apapun. Allah SWT-lah yang memberikan rizqi dan kekayaan kepada manusia. Maka, bukan perkara besar bagi Allah untuk mengambil kembali harta tersebut.
Setelah jatuh miskin, Allah menguji Nabi Ayub dengan meninggalnya seluruh keturunan Beliau. Bahkan, ketika Nabi Ayub jatuh sakit, seluruh keluarganya menjauh dan mengasingkan Beliau. Yang tersisa hanyalah istri dan dua orang saudaranya yang senantiasa merawat Nabi Ayub.
Bertambahnya ujian yang Allah berikan tak menggoyahkan keimanan Nabi Ayub. Beliau menjalaninya dengan penuh kesabaran. Beliau juga menyadari bahwa manusia berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya, tidak terkecuali Nabi Ayub.
Ujian kesehatan yang diberikan oleh Allah tidak tanggung-tanggung. Penyakit Nabi Ayub tak kunjung sembuh dalam kurun waktu yang lama. Bahkan disebutkan dalam sebuah hadist bahwa beliau menderita penyakit tersebut selama 18 tahun.
Selama itu pula, tubuh Nabi Ayub sangat lemah. Penyakit yang Beliau derita menggerogoti seluruh tubuhnya. Bahkan, untuk buang hajat pun, Nabi Ayub harus dibantu oleh istrinya.
Di tengah penyakitnya yang tak kunjung sembuh, syaitan berusaha menggoyahkan keimanan Nabi Ayub. Namun, lagi-lagi keimanan Nabi Ayub tak tergoyahkan sedikit pun. Beliau tak pernah mengeluh atas sakit yang Allah berikan.
Nabi Ayub tetap mengerjakan ibadah seperti sebelum jatuh sakit. Kadar keimanan Nabi Ayub justru kian bertambah dari hari ke hari.
Kisah Kesembuhan Nabi Ayub
Kesembuhan Nabi Ayub merupakan mukjizat besar dari Allah SWT. Setelah menderita penyakit selama 18 tahun, Beliau sembuh dalam waktu yang singkat. Kesembuhan Nabi Ayub diabadikan dalam Al Quran Surah As-Shad ayat 41–43.
Dalam salah satu ayat tersebut Allah berfirman agar Nabi Ayub mengentakkan kakinya ke tanah. Dari tanah tersebut keluarlah air dari tanah yang digunakan Nabi Ayub untuk mandi dan minum. Lewat air itu juga Allah memberikan kesembuhan untuk Nabi Ayub.
Sebelum diberikan kesembuhan oleh Allah, Nabi Ayub pernah ber-nadzar untuk mencambuk istrinya sebanyak 100 kali saat sudah sembuh karena istrinya dianggap berbuat salah. Namun ketika sembuh, Nabi Ayub merasa berat untuk menunaikan nadzar-nya.
Allah pun memberikan kemudahan dengan mengganti 100 kali cambukan dengan satu pukulan menggunakan seikat jerami. Tidak lama setelah kesembuhannya, Nabi Ayub kembali dikarunia keturunan yang banyak. Salah satu dari keturunannya adalah Nabi Dzulkifli.
Hikmah Dari Kisah Nabi Ayub
Kisah Nabi Ayub memberikan pelajaran yang amat berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan. Ujian dan cobaan yang datang silih berganti tak menjadi masalah berarti baginya.
Beliau mengembalikan segalanya kepada Allah dengan bertawakal dan bersabar. Ada beberapa hikmah yang dapat diambil dari kisah hidup Nabi Ayub, di antaranya adalah sebagai berikut:
Tidak sombong atas kekayaannya
Diberikan kekayaan yang melimpah oleh Allah tak membuat Nabi Ayub lupa diri. Beliau memanfaatkan hartanya untuk berbuat kebaikan dengan cara membantu kepada sesama.
Sabar dalam kemiskinan
Saat jatuh miskin, Nabi Ayub tetap tak berpaling dari Allah. Beliau bersikap sabar dan menerima cobaannya tanpa mengubah ketakwaannya kepada Allah.
Tidak berburuk sangka ketika diberi penyakit
Menderita penyakit selama 18 tahun tidak membuat Nabi Ayub berburuk sangka kepada Allah. Beliau menerima penyakitnya dengan penuh sabar meskipun orang-orang disekitarnya menjauhinya. Kesabaran Beliau berbuah manis dengan kesembuhan yang Allah berikan.
Pentingnya Bersabar dalam Menjalani Hidup
Kesabaran adalah salah satu aspek penting dalam hidup. Tanpa adanya kesabaran, kita akan cenderung mengikuti hawa nafsu yang menjerumuskan pada hal-hal negatif. Salah satunya adalah berburuk sangka kepada Allah saat kita mendapat ujian. Dengan sabar dan iman, Allah akan menambah pahala bagi hamba-Nya. Selain itu, dengan tidak berputus asa, Allah akan memberikan solusi untuk setiap permasalahan yang ada.
Mengajari Anak Bersabar dengan Kisah Para Nabi
Nabi Allah merupakan manusia pilihan dengan tingkat keimanan yang tinggi. Kisah hidupnya sarat akan hikmah yang bisa dijadikan teladan bagi si kecil. Dengan meneladani kisah Nabi Ayub, Bunda dapat mengajari si kecil agar berlaku sabar dalam segala hal.
Mengajari kesabaran dengan kisah para nabi dapat Bunda lakukan kapan pun. Kisah-kisah ini juga bisa Bunda jadikan dongeng pengantar tidur untuk si kecil. Dengan membacakan kisah para nabi, Si Kecil bisa bertambah keimanannya.
Nah, itulah kisah Nabi Ayub yang merupakan manusia paling sabar. Segala cobaan yang Allah berikan berhasil Beliau lalui tanpa menurunkan kadar keimanan. Kisah hidup Nabi Ayub mengajarkan kita untuk melihat hikmah di balik setiap cobaan yang ada dan selalu ber-husnudzon kepada Allah. (PK)